Sandiaga; Budi Gunawan Pencetak Gol Pertemuan Jokowi - Prabowo

NewsTerpercaya9999 - Sandiaga Uno mengakui peran sentral Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus pada Sabtu, 13 Juli 2019.

Sandiaga Uno mengaku diberitahu oleh Prabowo ihwal rencana pertemuan tersebut, sehari sebelumnya. "Kalau tidak ada perubahan, akan ada pertemuan besok. But it's not include you," kata Sandiaga menceritakan ucapan Prabowo, seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 22-28 Juli 2019.

Menurut Sandiaga, dia menyambut baik pertemuan tersebut dan tak mempersoalkan tak dilibatkan. Sandi menyebut, proses mempertemukan Prabowo dan Jokowi sudah berlangsung setelah pencoblosan 17 April 2019.

Sejumlah pejabat negara, dari Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla, mencoba mempertemukan keduanya. Namun pertemuan itu baru terwujud setelah Budi Gunawan turun tangan. "Pak BG yang mencetak gol. Dia yang mendribel bola dan mengegolkan ke gawang yang selama ini tidak bobol," ujar Sandiaga.

Menurut Sandi, Prabowo dan Budi Gunawan bertemu beberapa kali untuk mencapai kesepakatan. Salah satunya di Bali. Tapi Sandiaga tak mengetahui persis isi pertemuan tersebut. Yang jelas, kata Sandiaga, "Pak BG bisa menjawab dengan konkret apa yang diinginkan Pak Prabowo." Karena itulah, menurut Sandiaga, pertemuan Jokowi dan Prabowo terealisasi.

Menurut Sandiaga, pertemuan Prabowo dengan Budi Gunawan juga sebelumnya terjadi pascakerusuhan 21-22 Mei saat pendukung Prabowo - Sandiaga di Pilpres 2019 banyak dicokok polisi, Phnqq.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang mempertemukan keduanya di bilangan Kebayoran Baru pada Senin, 27 Mei 2019. Ketika itu, Prabowo meminta para pendukungnya tak ditahan. Dasco kemudian mengajukan diri sebagai penjamin pendukung pasangan 02 yang ditahan. Sebanyak 130 pendukung Prabowo-Sandi akhirnya dilepaskan polisi.

Dimintai tanggapan soal ini, Dasco tak menampik. "Saya hanya menjalankan perintah. Walaupun ada semacam kesepakatan, saya harus meyakinkan otoritas keamanan bahwa mereka yang ditahan berhak dikasih tahanan luar," tuturnya.

sumber: tempo.co

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.