PA 212 Ramai Dibahas, Rocky Gerung: Tak Ada Selain Cebong dan Kampret Usai
NewsTerpercaya9999 - Rocky Gerung turut buka suara soal nasib Presidium Alumni (PA )212 yang dikaitkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang oposisi.
Menurut pengamat politik tersebut, pernyataan Jokowi soal keinginanya memiliki oposisi masih samar. Ia mengkritisi tidak adanya topik lain setelah 'cebong dan kampret telah usai', Agen Domino.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung lewat video yang diunggah channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (30/7/2019). Ia beranggapan pembicaraan presiden soal oposisi tidak jelas ujungnya.
Baca Juga: SBY Bakal Aktif Lagi di Politik dan Temui Jokowi Awal Agustus 2019
"Kan Pak Jokowi bilang, kami memerlukan oposisi. Memerlukan artinya, memerlukan ingin dikritik atau ingin masuk? Itu didomestikasi. Enggak jelas isi pembicaraan itu," tutur Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian membeberkan alasan kenapa PA 212 masih ramai dibicarakan sampai sekarang. Menurutnya, hal itu karena belum ada topik pembicaraan baru di masyarakat.
"Kenapa diskusi ini berlanjut terus di berbagai sosial media, pojok-pojok warung kopi karena tidak ada imajinasi sosial yang diucapkan presiden selain 'cebong dan kampret telah usai' itu," imbuhnya.
Selanjutnya, presiden dianggap belum bisa menemukan topik pembicaraan baru di masyarakat karena lebih sering membahas prestasi masa lalu.
"Apa tentang sosial teks baru, nggak ada. Ide tentang bernegara nggak diucapkan presiden. Yang diucapkan presiden adalah mengulangi pretasi selama dia berkuasa 4 atau 5 tahun yang lalu. Jadi kita tidak punya referensi tentang apa sebetulnya yang dimaksud dengan berdemokrasi, beroposisi," tukasnya.
Rocky Gerung kemudian menekankan tentang kemenangan, baiknya presiden menemukan isu sosial baru bukannya menggunakan teks lama.
"Presiden sebagai kepala negara tidak mengucapkan sosial teks baru, karena itu dia pergi ke sosial teks lama seperti teroris harus dibubarin, FPI segala macam. Kelihatannya beliau kurang paham. Kemenangan itu seharusnya difungsikan New Kind of Social teks (jenis teks sosial baru), tutup Rocky Gerung.
Sumber: suara.com
Tidak ada komentar